Senin, 24 Mei 2010

Al Kautsar

Assalamu 'alaikum wr.wb

mungkin kita sudah nggak asing lagi dengan yang namanya surat Al kautsar bahkan mungkin sudah menjadi surat favorit kita ketika kita sholat karena jumlah ayatnya yang sedikit dan kalimatnya yang pendek.

Namun apakah kita tahu ada apakah sebenarnya rahasia di balik surat Al Kautsar tersebut... ?

Sebagaimana kita ketahui lingkungan masyarakat quraisy dahulu punya satu pandangan bahwa kalo punya anak laki-laki itu merupakan suatu kebanggan dan andaikata punya anak perempuan maka merupakan suatu kehinaan hingga ada beberapa orang-orang tua quraisy yang membunuh anak perempuannya hidup-hidup.

Rosululloh SAW mempunyai 3 putra dan 4 putri namun tidak ada satupun dari putra (laki2nya) yang sampai menginjak dewasa semuanya meninggal ketika mereka masih kecil (belum baligh) tidak seperti putri2nya yang hidup hingga mereka dewasa bahkan menikah.

Masyarakat quraisy terutama kubu Abu Jahal yang melihat kondisi tersebut menganggap bahwa Muhammad mendapat kutukan Tuhan dikarenakan menyebarkan ajaran sesat yaitu islam hingga putra2nya meninggal ketika masih kecil.

Rumor tersebut sempat mengganggu fikiran Rosululloh SAW hingga akhirnya Alloh SWT menurunkan satu surat yaitu surat Al kautsar sebagai jawaban daripada tuduhan orang-orang quraisy tersebut.

Inti jawaban tersebut terdapat pada ayat ketiga " Inna syaani aka huwal abtar" artinya " Sesungguhnya orang yang menghina engkaulah dia orang yang terputus dari rohmat Alloh". Ini merupakan penegasan Alloh bahwa Muhammad itu tidak kena kutukan namun orang yang menyebar rumor itulah sebenarnya yang dijauhkan dari rohmat Alloh.\

“Sesungguhnya kami telah memberikan kepada engkau (Muhammad) nikmat yang sangat banyak “ (Surat Al Kautsar : 1)

Al Kautsar yang terdapat pada surat Al Kautsar ayat satu sering diterjemahkan dengan nikmat yang sangat banyak sesuai dengan arti dasarnya. Namun para ulama tafsir memberikan arti beragam tentang Al kautsar ini.

Diantara arti Al kautsar adalah :

1. Sungai di surga
2. Telaga di surga
3. Telaga di mauqif (tempat menunggu/ mahsyar)
4. Keutamaan yang sangat banyak dari Alloh SWT
5. Tempat yang terpuji di sisi Alloh SWT
6. Akhlak yang baik
7. Kemulyaan namanya
8. Surat Al kautsar
9. Putra-putri Rosululloh SAW dan pengikutnya
10. Ulama dari ummatnya
11. Al qurnul karim
12. Ulama dari keturunan Rosululloh SAW
13. Wahyu yang diturunkn kepada Rosululloh SAW secara mutlak
14. Kenabian
15. Sahabat-sahabat Rosululloh SAW yang mulia
16. Tafsir Al quran
17. Tahqiq Syar’i
18. Jumlah ummat Rosululloh SAW yang sangat banyak
19. Karomah/ kemulyaan yang telah diberikan
20. Syafa’atul ‘udzma

Imam Baidhowi berpendapat bahwa Al kautsar adalah sebuah sungai di surga (pendapat lain : telaga) yang benyak kebaikannya/manfaatnya rasanya lebih manis daripada madu warnanya lebih putih dari susu lebih dingin dari salju dan lebih halus daripada mentega, tepi-tepinya bertahtakan zamrud dan terdapat wadah-wadah yang terbuat daripada perak, dan apabila seseorang minum air tersebut maka diatidak akan haus selama-lamanya.

“ Maka sholatlah engkau dan berkurbanlah” (Al Kautsar : 2)

Simple sekali ayat ini namun isi yang terkandung di dalamnya sangat padat dan berisi. Kalu kita lihat konteks ayatnya ada 2 perintah langsung dalam ayat ini yaitu perintah sholat dan perintah Nahrun (menyembelih hewan kurban)

Untuk yang pertama yaitu perintah sholat para ulama ahli tafsir memberikan penjelasan bahwa sholat yang dimaksud pada ayat ini adalah sholat Iedul Adha sehingga ayat ini oleh ulama ahli fiqih suka dijadikan dasar kuat tentang pelaksanaan sholat iedul adha dan disandarkan juga untuk iedul fitri.

Sedangkan untuk perintah yang kedua yaitu menyembelih hewan kurban para ulama berbeda pendapat tentang hukum daripada kurban tersebut :
1. Imam Syafii berpendapat bahwa kurban hukumnya sunnah muakkadah
2. Imam Malik berpendapat wajib hukumnya kurban
3. Imam Hanafi berpendapat bahwa kurban wajib kepada orang yang mukim (tempat tinggal tetap) dan punya keleluasaan dalam ekonomi

Kurban berasal dari kata Qoruba-yaqrubu-qurbanan artinya dekat. Jadi kurban arti sebenarnya adalah mendekatkan diri kepada Alloh, bahkan kalau secara bahasa sholat adalah qurban puasa adalah kurban zakat adalah kurban namun dalam konteks idul adha maka kurban adalah mendekatkan diri kepada Alloh melalui penyembelihan hewan yang ditentukan syarat-syaratnya oleh kaidah ilmu fiqih.

Kalau sudah punya pengertian seperti itu maka sudah seharusnya yang berkurban (termasuk yang sholat ied) meniatkan ibadahnya tersebut hanya untuk mengharapkan ridho Alloh sesuai dengan perintah pada ayat tersebut pada kalimat “LIROBBIKA” yaitu karena mengharap ridho Tuhanmu

Referensi :
1. Tafsir Jalalen karya Imam Jalaluddin As suyuthi dan Imam Jalaluddin Al mahalli
2. Kifayatul Akhyar karya Imam Taqiyyudin Abu Bakar bin Muhammad Al husaini
3. Tafsir As Showi
4. Tafsir Al Baidhowi

Wawan Hidayat




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Barangsiapa yang menghormati dan menghargai orang lain maka sebenarnya dia sedang menghormati dan menghargai dirinya sendiri